Juriah, si periang nan cantik rupawan. Terkurung dalam sebuah cinta yang menyiksa diri. Membuat ia menjadi sosok yang pendiam dan tertutup. Sebuah hubungan yang di dasari atas nama cinta itu ternyata membuatnya tenggelam dalam pergaulan yang salah. Yang membuat ia tak bisa lepas dari Enggar. Sampai-sampai ia harus berjuang mengerahkan seluruh tenaga, harta, jiwa dan raga untuk mempertahankan cintanya. Tapi semua itu hancur setelah Enggar memutuskan meninggalkannya.
Juriah yang periang itu telah berubah, wajahnya pucat dan murung. Benar-benar terpuruk dan tak tau arah jalan lalu memutuskan untuk mencari kekasihnya itu. Ternyata setelah sampai di kota niat itu berubah menjadi sebuah cita-cita yaitu ingin membahagiakan orang tua dengan menjadi perempuan yang sukses.
Berbagai cara ia tempuh untuk mewujudkan cita-cita-nya itu, dengan bekerja keras dan terus belajar. Cantik dan pintar menjadi modal utama dalam mewujudkan segala hal, tapi ternyata parasnya itu membuat ia lalai hingga sempat singgah di dunia malam. Walaupun awalnya coba-coba tapi ternyata coba-coba itu membuat ia terperangkap di dalamnya. Tersadar lalu hijrah, berusaha kembali kepada tuhannya ternyata tidak mudah ia harus di terpa caci dan maki, di lecehkan, di usir dan bahkan tak ada tempat untuk pulang. Hingga akhirnya ia harus hidup terlunta-lunta dan bahkan pernah tinggal di dalam kamar mandi masjid.
Ujian dan rintangan mendatanginya silih berganti. Perkataan caci maki dan hinaan adalah makanannya sehari-hari. Tapi ia tak pernah menyerah. Ia terus berjuang demi sebuah cita-cita. Dengan keteguhan hati ia berhasil meraih gelar sarjana. Tak di sangka ia dilamar oleh “pangeran” Tampan nan kaya namun lamaran itu datang di saat dia mendapat kesempatan untuk melanjutkan kuliah S2 di Turki yang sudah menjadi MIMPInya sejak dulu.
Apakah yang akan dia pilih? Menikah atau mengejar Mimpinya?