Penyakit Parkinson (PP) pertama sekali di deskripsikan oleh Dr. James Parkinson pada tahun 1887 sebagai “Shaking Palsy”. Dimana penyakit ini merupakan penyakit neurodegeneratif kronik yang dikarakteristikkan dengan adanya gangguan motorik dan gangguan non motorik. Kondisi perjalanan penyakit sangat mempengaruhi secara signifikan terhadap pasien, keluarga pasien serta pengasuh dikarenakan progresifitas penyakit yang di alami.
Gejala motorik yang terjadi dikarenakan hilangnya neuron dopaminergik di striatal sedangkan gejala non motorik terjadi akibat adanya kehilangan neuron di area non dopaminergik. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa perubahan patofisiologi yang terjadi pada PP sebelum munculnya gangguan motorik adalah adanya gangguan non motorik seperti gangguan tidur, depresi dan perubahan fungsi kognitif. Sehingga pada saat ini para klinisi tertarik untuk melakukan beberapa penelitian untuk tindakan pencegahan dan protektif sehubungan dengan adanya kondisi fase prodromal sebelum gejala motorik.
Dan saat ini diperkirakan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia pada saat ini menderita PP. Disebutkan penyakit ini lebih sering mengenai laki-laki dibandingkan dengan perempuan. Prevalensi penyakit pada umumnya terjadi berkisar di antara 100 sampai 200 per 100.000 orang dan perkiraan untuk insidensi tahunan adalah 15 per 100.000. Pada negara berkembang diperkirakan PP mencapai 0.3 % dari seluruh populasi dan sekitar 1 % mengenai orang dengan usia di atas 60 tahun. Dimana prevalensi ini akan meningkat sejalan dengan bertambahnya usia.
Penyakit Parkinson diketahui sebagai penyebab terjadinya
morbiditas yang mempengaruhi 1 – 2 per 1000 populasi setiap saat dan hal ini
paling sering ditemukan pada
populasi usia yang lebih tua. Penyebab terjadinya PP sampai saat ini belum diketahui secara pasti sehingga belum ditemukan strategu pengobatan yang terbukti dapat menghambat progresifitas penyakit ini. Beberapa hal menyebutkan bahwa berhubungan dengan adanya proses pertambahan usia dan berkaitan juga dengan adanya gangguan genetik. Peningkatan risiko terjadinya PP juga dihubungkan dengan adanya paparan dengan pestisida dalam jangka lama, konsumsi produk olahan, trauma kepala dan riwayat melanoma.
Keluhan utama yang sering dijumpai pada PP adalah adanya gangguan motorik berupa adanya perlambatan dari pergerakan yang dirasakan oleh penderita, gemetar pada saat istirahat, adanya kekakuan pada anggota gerak serta gangguan keseimbangan dan postural dari tubuh penderita. Dan biasanya gejala motorik awal yang dapat dilihat adalah adanya perlembatan dari pergerakan dan untuk gangguan keseimbangan biasanya dijumpai pada tahap lanjut perjalanan penyakit. Sedangkan untuk gangguan non motorik yang dialami penderita juga bervariasi antara lain adanya gangguan tidur, depresi, gangguan penghidu, gangguan pencernaan, gangguan dalam berkemih, kelelahan dan gangguan kognitif. Untuk gangguan non motorik yang sering terjadi pada tahap awal adalah adanya gangguan tidur, gangguan penghidu dan konstipasi dan bahkan gejala ini muncul sebelum gangguan motorik terjadi pada PP. Sedangkan pada tahap lanjut perjalanan penyakit sering dijumpai adanya gangguan kognitif.