Pendidikan Karakter Siswa di Sekolah dan Pembinaan Ekstrakurikuler Sekolah

Kategori: Edukasi » Non Fiksi » Refrensi | 177 Kali Dilihat
Pendidikan Karakter Siswa di Sekolah dan Pembinaan Ekstrakurikuler Sekolah Reviewed by elmarkazistore on . This Is Article About Pendidikan Karakter Siswa di Sekolah dan Pembinaan Ekstrakurikuler Sekolah

Pengertian karakter menurut Pusat Bahasa Depdiknas adalah bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, watak. Karakter mengacu kepada serangkaian sikap (attitude), perilaku (behavior), motivasi (motivation), dan keterampilan (skill). Selain itu hal yang lumrah dalam teori pendidikan bahwa pembentukan watak (karakter) merupakan tujuan umum pengajaran dan pendidikan… Selengkapnya »

Rating: 4.5
Preorder - Prosess 5-7 Hari
Harga: Rp 135.000 Rp 75.000
Order via SMS

082377338990

Format SMS : NAMA LENGKAP#ORDER#NAMA PRODUK#JUMLAH#ALAMAT PENGIRIMAN
Pemesanan Juga dapat melalui :
SKU : PKSD094
0.2 Kg
16-11-2022
Detail Produk "Pendidikan Karakter Siswa di Sekolah dan Pembinaan Ekstrakurikuler Sekolah"

Pengertian karakter menurut Pusat Bahasa Depdiknas adalah bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, watak. Karakter mengacu kepada serangkaian sikap (attitude), perilaku (behavior), motivasi (motivation), dan keterampilan (skill). Selain itu hal yang lumrah dalam teori pendidikan bahwa pembentukan watak (karakter) merupakan tujuan umum pengajaran dan pendidikan budi pekerti di sekolah. Karakter pada umumnya dihubungkan dengan watak, akhlak atau budi pekerti yang dimiliki seseorang  sebagai jati diri atau karakteristik kepribadiannya yang  membedakan seseorang dari orang lain. Dengan kata lain,  karakter merupakan kebiasaan baik seseorang sebagai  cerminan dari jati dirinya. Hal ini sejalan dengan pendapat Hill bahwa, “Character determines someone’s private thoughts and someone’s action done. Good character is the inward motivation to what is right, according to the highest standard of behavior in every situation”.

Kepribadian seseorang, dapat menentukan cara  berpikir dan bertindak berdasarkan motivasi terhadap  kebaikan dalam menghadapi segala situasi. Cara berfikir  dan bertindak tersebut, telah menjadi identitas diri dalam berbuat dan bersikap sesuai dengan yang menurut moral  itu baik, seperti halnya: jujur, bertanggung jawab, dan  mampu bekerjasama dengan baik. Pendapat di atas, sejalan dengan pendapat  Berkowitz bahwa, “Character as an individual’s set of psychological characteristic that affect that person’s ability  and inclination to function morally”.

Dapat dipahami  bahwa, karakter adalah seperangkat karakteristik psikologis yang dimiliki setiap individu dan berpengaruh  terhadap kemampuan dan kecenderungan untuk berfungsi secara moral Dari segi etimologi, karakter berasal dari bahasa  Yunani yang memiliki arti “Mengukir corak, mengimplementasikan nilai-nilai kebaikan dalam sebuah tindakan  sesuai dengan kaidah moral, sehingga dikenal sebagai  individu yang berkarakter mulia”. Sedangkan dari segi  terminologi, karakter dipandang sebagai “Cara berfikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas setiap individu dalam kehidupan sehari-hari dan bekerjasama di lingkungan keluarga, sekolah, maupun lingkungan.

Kepribadian seseorang agar dapat melakukan tindakan sesuai dengan moral yang berlaku di lingkungan tempat tinggalnya, harus diawali dengan adanya kesadaran diri untuk berperilaku sesuai norma-norma yang berlaku, memiliki pemahaman tentang pentingnya menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari, serta berkomitmen untuk menginternalisasikan nilai-nilai tersebut dalam bentuk perilaku dan tindakan.

 
Chat via Whatsapp