Kesehatan merupakan keadaan sehat baik secara fisik, mental maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi.Setiap warga negara dan setiap bangsa dalam mencapai tujuan dan kemakmuran. Seseorang tidak bisa memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya jika berada dalam kondisi tidak sehat, sehingga kesehatan merupakan modal setiap individu untuk meneruskan kehidupannya secara layak. Kesehatan gigi dan mulut merupakan indikator utama dari kesehatan secara keseluruhan, artinya apabila seseorang mengalami sakit gigi maka akan mempengaruhi kesehatan anggota tubuh lain sehingga akan menganggu aktivitas sehari-hari.
Penyakit gigi dan mulut dapat menyerang manusia dari semua golongan umur.2 Rongga mulut dan gigi merupakan indikator dari kesehatan tubuh yang memiliki fungsi yang penting dengan kesehatan umum artinya apabila seseorang mengalami sakit gigi maka akan mempengaruhi anggota tubuh lainnya sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Beberapa penyakit yang ditimbulkan akibat kurangnya menjaga kebersihan rongga mulut dan gigi adalah karies gigi dan penyakit periodontal.
Karies gigi adalah penyakit gigi yang berhubungan dengan mikroorganisme, makanan kariogenik, kebersihan rongga mulut, fregmentasi karbohidrat, kondisi ekonomi serta faktor lainnya.5 Menurut World Health Organization (WHO) terdapat 60% – 90% anak usia sekolah mengalami karies gigi. 6 Sedangkan Secara nasional menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 kelompok usia 10-14 tahun yaitu 57,6% masyarakat di Indonesia mempunyai permasalahan kesehatan gigi dan mulut.7 Kejadian karies gigi dan penyakit periodontal memiliki hubungan signifikan pada anak berkebutuhan khusus. Hal ini dibuktikan dengan angka prevalensi karies pada anak berkebutuhan khusus yang berusia 5-29 tahun di Medan sebesar 92,71%.8 Sedangkan status gingiva, gingival di bandung yaitu 55,5% dan 45,5% menderita gingivitis. Hal tersebut dapat memberikan dampak besar pada anak baik fisik, psikologis dan sosial. Sehingga, masalah kesehatan gigi dan mulutmasih jauh dari target nasional Indonesia tahun 2030 bebas karies serta harapan Global Goals For Oral Health 2020 untuk menargetkan DMF-T pada anak usia 12 tahun ≤ 1.
Sudut pandang pelayanan kesehatan, khususnya kesehatan gigi dan mulut, maka kelompok anak berkebutuhan khusus lebih membutuhkan dibandingkan anak-anak pada umumnya. Anak-anak berkebutuhan khusus memiliki berbagai keterbatasan yang ada pada mereka, seperti kurang mampu untuk membersihkan sendiri rongga mulutnya, sehingga meningkatkan faktor risiko kerusakan gigi dan jaringan lunak.
Perilaku pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang. Perilaku kesehatan memiliki pengaruh 30-35% tentang status kesehatan.Salah satu pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut dapat dilakukan dengan cara menggosok gigi yang benar.