Filsafat Teknologi Martin Heidegger Membongkar Gestell, Menemukan Ereignis.

Kategori: Edukasi » Non Fiksi » Refrensi | 7 Kali Dilihat
Filsafat Teknologi Martin Heidegger Membongkar Gestell, Menemukan Ereignis. Reviewed by admin on . This Is Article About Filsafat Teknologi Martin Heidegger Membongkar Gestell, Menemukan Ereignis.

Penulisan buku ini lahir bukan dari sekadar minat akademis belaka, melainkan dari keharusan batin, sebuah panggilan sunyi untuk menapaki jalan Denken yang menolak berdiam dalam remeh-temeh permukaan. Jalan ini telah ditempuh, barangkali, selama satu dekade, dalam kesunyian pergulatan dengan teks-teks Martin Heidegger dan para pemikir yang berani berhadapan dengan ketiadaan… Selengkapnya »

Rating: 4.5
Preorder - Prosess 5 Hari
Harga: Rp 199.000 Rp 149.000
Order via SMS

082377338990

Format SMS : NAMA LENGKAP#ORDER#NAMA PRODUK#JUMLAH#ALAMAT PENGIRIMAN
Pemesanan Juga dapat melalui :
SKU : FTM0907
Kg
22-05-2025
Detail Produk "Filsafat Teknologi Martin Heidegger Membongkar Gestell, Menemukan Ereignis."

Penulisan buku ini lahir bukan dari sekadar minat akademis belaka, melainkan dari keharusan batin, sebuah panggilan sunyi untuk menapaki jalan Denken yang menolak berdiam dalam remeh-temeh permukaan. Jalan ini telah ditempuh, barangkali, selama satu dekade, dalam kesunyian pergulatan dengan teks-teks Martin Heidegger dan para pemikir yang berani berhadapan dengan ketiadaan (Nichts) dan pelupaan Ada. Ini adalah perjalanan refleksi, sebuah ‘cermin air’ filosofis, tempat penulis berani menatap kembali Ada di masa lalu dari perspektif masa kini, merasakan getaran pertanyaan paling asali yang menuntun pada pemahaman otentik siapa Dasein ini sesungguhnya di tengah pusaran zaman.

Dari sinilah, dengan penempaan yang gigih, hasrat untuk mengartikulasikan pergulatan dan penyingkapan, tak terelakkan lagi muncul, mirip, barangkali, dengan ‘ilham’ yang mendesak seorang seniman untuk menuangkan gejolak jiwanya ke dalam karya.

Buku ini adalah perwujudan artikulasi tersebut. Dengan bertolak dari studi kasus belanja daring, ia membongkar secara filosofis bagaimana Gestell, berakar pada sejarah panjang metafisika dan rechnendes Denken, mengancam melenyapkan “hakikat Ada manusia yang unik dan singular sebagai Dasein” dengan mereduksi Dasein menjadi sekadar unit dalam algoritma, terasing dari makna otentik. Ia bukan sekadar analisis sosiologi konsumsi, melainkan penelusuran ke jantung krisis eksistensial yang mendera epos kita akibat Seinsvergessenheit.

 
Chat via Whatsapp