MANAJEMEN REKAM MEDIS

Kategori: Edukasi » Non Fiksi » Pengembangan Diri » Refrensi | 204 Kali Dilihat
MANAJEMEN REKAM MEDIS Reviewed by elmarkazistore on . This Is Article About MANAJEMEN REKAM MEDIS

Lahirnya rekam medis berjalan sejajar dengan lahirnya ilmukedokteran, yaitu sejak Zaman Batu ( Paleolithic ) ± 5000 SM diSpanyol, rekam medis telah ada, tetapi dalam bentuk yang primitifsekali berupa pahatan pada dinding gua. Pada Zaman Mesir Kuno (Egyptian Period ) telah dikenal Dewa Thoth ahli pengobatan yangdianggap Dewa Kebijaksanaan, dikenal… Selengkapnya »

Rating: 4.5
Preorder - Prosess 5-7 Hari
Harga: Rp 130.000 Rp 95.000
Order via SMS

082377338990

Format SMS : NAMA LENGKAP#ORDER#NAMA PRODUK#JUMLAH#ALAMAT PENGIRIMAN
Pemesanan Juga dapat melalui :
SKU : MRM104
0.2 Kg
14-12-2022
Detail Produk "MANAJEMEN REKAM MEDIS"

Lahirnya rekam medis berjalan sejajar dengan lahirnya ilmu
kedokteran, yaitu sejak Zaman Batu ( Paleolithic ) ± 5000 SM di
Spanyol, rekam medis telah ada, tetapi dalam bentuk yang primitif
sekali berupa pahatan pada dinding gua. Pada Zaman Mesir Kuno (
Egyptian Period ) telah dikenal Dewa Thoth ahli pengobatan yang
dianggap Dewa Kebijaksanaan, dikenal sebagai dewa berkepala iblis.
Ia mengarang 36 buah – 42 buku. Diantaranya 6 buku mengenai
masalah kedokteran ( tubuh manusia, penyakit, obat – obatan penyakit
mata dan kebidanan ). Imhotep adalah seorang dokter yang pertama
menjalankan rekam medis. Hidup di Zaman Piramid 3000 – 2500 SM.
Ia adalah pegawai negeri tinggi Kepala Arsitek Negeri serta penasehat
medis Fir’aun, kemudian ia dihormati sebagai medical demigod seperti
Aeusculapius ( Dewa Kedokteran ). Ia membuat Papyrus ( dokumen
ilmu kedokteran kuno yang berisi 43 kasus pembedahan ).
Papyrus ini selama berabad – abad menghilang dan baru
diketemukan pada abad XIX oleh seorang berkebangsaan Inggris
bernama Edwin Smith, hingga kemudian dinamakan Edwin Smith
Papyrus. Papyrus ini sekarang disimpan di New York Academy of
Medicine, USA. Lembaran papyrus lain diketemukan pada tahun 1972
di kaki mumi di Necropolis, ditulis sejak tahun 1550 SM, yang
kemudian dijual pada seorang arkheolog Jerman bernama Georg Ebers
hingga kemudian dikenal sebagai Papyrus Ebers.
Sebelum perang dunia ke II, papyrus ini berada di Universitas of
Leipzing. Di Leipzing ( Polandia ) isi Papyrus Ebers diketahui adalah
observasi yang cermat mengenai penyakit dan pengobatan yang
dikerjakan secara teliti dan mendalam.
Pada zaman Yunani dikenal Aeusculapius yang dianggap sebagai
dewa kedokteran, dan mempunyai tongkat dililit ular yang hingga kini
masih dipakai sebagai simbol ilmu kedokteran diseluruh dunia.
Aeusculapius melakukan praktik ilmu kedokteran di Delphi, bekas
reruntuhan kuilnya, berada didekat gunung Parna Zeus.
Ilmu Kedokteran di Yunani disebarkan oleh sepuluh dokter yang
disebut Aesclepadae, sedang kuil tempat penderita disebut Aesculapia
( 1134 SM ). Selain kuil tersebut, pengobatan lainnya di kota
Epidaurus ( Secred Grove ) atau di sebelah barat Athena.
Pada 460 SM dikenal Hipocrates, yang hingga kini disebut
sebagai Bapak Ilmu Kedokteran. Ia yang mulai mengenyampingkan
ramalan dan pengobatan secara mistik dengan praktik kedokteran
secara ilmu pengetahuan modern.
Hipocrates yang membuat sumpah Hypocrates, dan banyak
menulis tentang pengobatan penyakit, dengan observasi penelitian
yang cermat dan sampai kini dianggap benar. Hasil pemeriksaan
pasiennya ( rekam medis ) diajarkan pada Putra Hipocrates : Thelasius,
Racon, dan Dexxippus, yang hingga kini masih dapat dibaca oleh para
dokter. Kecermatan cara kerja Hipocrates dalam pengelolaan rekam
medisnya sangat menguntungkan para dokter sekarang. Galen yang
hidup 600 tahun setelah Hipocrates ( 130 – 120 SM ) di kota Roma
adalah orang pertama yang memperkenalkan fungsi sesungguhnya dari
arteri ( pembuluh darah ), dan dalam salah satu buku karangannya ia
mengambarkan rasa sakit yang diakibatkan serangan batu ginjal. Di
zaman ini telah mempunyai majalah kedokteran bernama Romana
Acta Diuna. Santo Jerome adalah orang yang pertama kali menyebut
perkataan rumah sakit ( hospital ) atau Hospitalia ( bahasa latin ),
Hosper atau Host yang berarti Tamu. Ia menggunakan istilah tersebut
sewaktu menulis mengenai rumah sakit yang didirikan oleh Pabiola di
Roma pada tahun 390. Pada zaman Byzantium, ilmu kedokteran hanya
mencapai 3 ( tiga ) abad pertama walaupun zaman ini lebih dari 1000
tahun. Pengarang buku ilmu kedokteran pada zaman itu adalah Aetius,
Alexander, Oribasius dan Paul. Satu – satunya pekerjaan rekam medis
yang dilakukan yaitu catatan para rahib ( dokter kuno ).
Pada zaman Yahudi, ilmu kedokteran telah tertera dalam kitab
Injil dan Tahmud, dua kitab agama Kristen dan Yahudi. Bangsa
Hibrani termasuk pencipta dari Prophylaxis. Buku Leviticus berisi
sanitasi dan hygiene seperti efek menyentuh benda kotor, jenis
makanan yang harus dimakan dan mengandung gizi tinggi, dan cara
membersihkan ibu yang baru melahirkan. Pada zaman Islam dikenal
dokter – dokter yang beragama islam dan praktik di rumah sakit Persia
( Iran ), antara lain Imam Ghozali ( Rhazes ) tahun 865 – 925 SM,
yang telah menulis banyak buku kedokteran, antara lain mengenai
pengobatan penyakit cacar ― Treatise on Smallpox and Measles ― yang
merupakan buku pertama yang membahas tentang penyakit menular Ia
juga merupakan dokter pertama yang menggunakan alkohol dan usus
kambing untuk menjahit luka. Kemudian Ibnu Sina ( Avecena ) hidup
980 – 1037 M yang bekerja berdasarkan tulisan Hipocates dan
menggabungkannya dengan sumber – sumber kedokteran lainnya yang
ia dapat. Ia telah menggunakan system pencatatan klinis yang baik.

 
Chat via Whatsapp