Emosi adalah sistem pemrosesan informasi yang cepat, yang membantu kita dalam bertindak dengan pemikiran atau pertimbangan sadar. Contohnya coba pikirkan kapan terakhir kali kamu makan sesuatu yang busuk. Memikirkan hal itu, mungkin memiliki beberapa konsekuensi yang cukup negatif. Dimana emosi jijik ini membuat kita segera muntah untuk mengeluarkan makanan dari tubuh kita, dan mungkin membuat kita berpikir untuk tidak memakannya di masa depan. Respons ini sangat adaptif karena membantu kelangsungan hidup kita. Apabila dilihat dari sejarah evolusi, contoh dari respons adaptif ini yaitu ketika kita menghadapi binatang liar. Ketika seseorang merasakan emosi, akan menimbulkan sistem komponen yang terkoordinasi. Dimana sistem koordinasi ini terdiri dari beberapa hal. Seperti pengalaman subjektif, perilaku ekspresif, reaksi fisiologis, kecenderungan tindakan, dan kognisi. Melihat bagaimana budaya manusia telah berevolusi dapat membantu dalam memahami bagaimana budaya mempengaruhi emosi. kehidupan sosial manusia itu kompleks. Seorang individu dapat tergabung dalem bayak kelompok dengan berbagai peran sosial, norma serta harapan. Orang-orang juga bergerak keluar- masuk secara cepat dari berbagai kelompok dimana mereka menjadi anggotanya. Hal ini tentulah berpotensi menimbulkan kekeacauan sosial yang besar jika individu tidak terkoordinasi dengan baik dan hubungan tidak terorganisir secara sistematis. Potensi kekacauan juga besar karena jumlah perbedaan individu yang sangat besar yang ada dalam masyarakat manapun. Maka dalam hal itulah fungsi penting dari udaya adalah untuk menyediakan koordinasi dan organisasi yang diperlukan untk menjaga ketertiban, meminimalkan kekacauan serta memaksimalkan efisiensi dari sebuah kelompok.