Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kesehatan tubuh secara keseluruhan. Kesehatan gigi dan mulut walaupun tidak menimbulkan kematian tetapi dapat menurunkan produktivitas kerja bahkan berpengaruh terhadap kualitas hidup, hal tersebut dibuktikan melalui hasil survei sosial ekonomi nasional (SUSENAS) yang menunjukkan bahwa 62,4% penduduk merasa terganggu bekerja/sekolah karena sakit gigi denganrerata 3,86 hari. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2016 menyatakan bahwa angka kejadian karies pada anak masih sebesar 60-90%. Menurut Riskesda 2017 di Indonesia terjadi peningkatan prevalensi terjadinya karies aktif pada penduduk Indonesia dibandingkan tahun 2010 lalu, yaitu 43,4% (2007) menjadi 53,2% atau 93 juta jiwa.2 Prevalensi masalah gigi dan mulut di Indonesia masih sangat besar. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, sebanyak 57,6% orang indonesia memiliki masalah gigi dan mulut. Anak-anak yang mengalami masalah gigi menurut Riskesdas 2018 mencapai 93%.