Pengalaman berharga ketika terjun langsung ke dalam kehidupan masyarakat yang di alami oleh 10 orang manusia dengan latar belakang yang berbeda-beda. Di satukan dalam satu waktu, di haruskan tinggal bersama dalam satu atap selama satu bulan menjalankan tugas di desa Tumbu’an. Perjalanan kisah pun dimulai, melatih kemandirian, mencari jati diri, bekerjasama mewujudkan tujuan datang ke desa tersebut.
Mereka berusaha menyelesaikan masalah bersama walaupun harus menelan pil pahit menghadapi kenyataan. Menahan rindu dengan keluarga di tengah jarak yang terbentang. Hingga hanya doa sebagai senjata pengantar rindu, berharap lantunan kalimat rindu itu tersampaikan, yaa komunikasi dari hati ke hati.