Secara linguistik bahasa Besemah itu menarik dan memiliki keunikan
dan ciri khas sendiri bila dibandingkan dengan bahasa-bahasa daerah lain.
Keunikan tersebut dari segi faktor fonem gh/ghain yang diduga dari serapan bahasa Arab. Huruf R (velar) dibaca gh/ghain. Hal itu merupakan suatu pertanda bahwa puyang Besemah dahulu memiliki kontak sosial dengan bangsa Arab, bisa melalui ibadah haji, belajar Alquran, dan kegiatan Agama Islam lainnya. Kebiasaan melalui kontak sosial itu mengakibatkan orang Besemah tidak dapat menyebut R (velar) dengan huruf r, tetapi R (velar) itu dibaca gh/ghain. Kebiasaan menyebut fonem itu sudah turun-temurun. Akhirnya, sebutan bunyi itu yang dianggap benar sampai sekarang.