Kurikulum idealnya adaptif dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga output atau luaran pendidikan memiliki kemampuan yang relevan dengan kebutuhan pengguna dan tantangan zaman. Transformasi kurikulum menjadi hal yang biasa terjadi di Indonesia termasuk kurikulum 2013, berdasarkan persoalan itu dalam pelaksanaan transformasi kurikulum Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan menjadi titik central pembahasan kajian reflektif implementasi kurikulum 2013 ini. Fokus transformasi kurikulum penekananya pada implementasi kurikulum PJOK melalui beberapa subtansi yang harus mendapatkan perhatian mulai memperbaharui kompetensi guru PJOK, penataan manajemen pembelajaran PJOK, merevitalisasi model pembelajaran PJOK, suvervisi pembelajaran PJOK dan pembaharuan kedudukan dan sasaran pembelajaran PJOK yang keseluruhannya bermuara di sekolah dasar. Prinsip tranformasi implementasi kurikulum berfokus pada pembelajaran PJOK yang berorientasi pada menciptakan situasi dan kondisi yang mendukung terlaksana siswa belajar secara leluasa. Pembelajaran PJOK harus ditempatkan secara proporsional dalam struktur kurikulum dan diimplementasikan oleh guru yang memiliki kompetensi yang unggul dan professional sehingga mendapatkan keseimbangan antara kebutuhan fisical, mental dan emosional. Peningkatan kualitas calon guru PJOK melalui pembenahan magang di sekolah dasar (PLP) yang terencana dan terstruktur dapat mempersiapkan calon pendidik yang memiliki kompetensi yang handal sesuai dengan kebutuhan masyarakat mendatang era teknologi, informasi dan globalisasi. Kurikulum PJOK harus ditempatkan secara proporsional dalam struktur kurikulum sehingga menjadi kurikulum yang seimbang yang dibarengi dengan efektif pelaksaannya melalui implementasi model pembelajaran yang memberi peluang kepada peserta didik untuk berekplorasi untuk mendapatkan pengalaman gerak yang seluas-luasnya. Hal ini harus dikelola dengan baik sesuai tahapan pembelajaran yang meaningful mulai perencanaan, pelaksanaan sampai evaluasi pembelajaran agar sasaran pembelajaran terjadinya keseimbangan antar domain kognitif, afektif dan psikomotor sebagai sasaran belajar dapat dicapai dengan efektif.