Zat besi atau Iron merupakan satu dari sekian jenis mineral yang penting untuk wanita selama siklus kehamilan. Selama kehamilan zat besi merupakan nutrisi yang berpengaruh untuk janin dalam proses tumbuh kembang maupun ibu yang mengandung menjaga kesehatan. Mineral zat besi merupakan yang memiliki peran penting untuk mempertahankan haemoglobin. Dimana haemoglobin berperan penting untuk transfer oksigen dan pembentukan darah1,2.
World Health Organization (WHO) memprediksi 41,8% wanita di dunia menderita anemia. Angka tersebut menunjukkan bahwa kebanyakan kasus anemia dikarenakan oleh defisiensi mineral zat besi 3. Hasil Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa angka kasus kekurangan iron di Indonesia sebesar 48,9%. Hasil ini berbanding lurus dengan cakupan konsumsi suplementasi besi yang masih sangat rendah yaitu 38,1 % 4. Setidaknya, setengah dari angka kejadian anemia disebabkan oleh beberapa penyakit yang diluar anemia seperti peradangan, infeksi oleh parasit, defisiensi vitamin dan mineral contohnya vitamin A, B12 dan asam folat serta besi, dan kelainan bawaan struktur haemoglobin 3.
Wanita dalam proses hamil bila kekurangan iron secara ilmiah disebut Anemia.
Penderita anemia, jika kadar haemoglobin turun dibawah 11gr/dL pada trimester
pertama serta trimester ketiga serta terjadi penurunan pada trimester kedua
sebanyak 0,5 gr/dL 5. Kadar haemoglobin yang rendah dapat
menyebabkan kelahiran prematur, menaikkan angka kematian ibu dan bayi, kejadian
infeksi dan Intrauterine Growth
Reterdation (IUGR) 3,5. Kadar hemoglobin yang turun, disebabkan
oleh terjadinya pengenceran darah dalam
tubuh
sebagai kompensasi dalam kehamilan supaya kerja jantung tidak semakin berat
dengan semakin bertambahnya usia kandungan 6.
Terhambatnya janin untuk berkembang dan tumbuh sesuai yang seharusnya dapat diakibatkan oleh turunnya kadar haemoglobin. Hal ini disebabkan oleh vasokontriksi pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah yang bertugas menyalurkan oksigen dan nutrisi menjadi berkurang 7. Pertumbuhan dan perkembangan janin merupakan salah satu cara untuk menilai kesejahteraan janin dalam kandungan. Janin yang dapat dikatakan sejahtera apabila zat gizi yang dibutuhkan untuk perkembangannya sudah terpenuhi seperti mineral besi yang membantu pembelahan sel serta proses terbentuknya haemoglobin.
Zat besi merupakan zat gizi yang unik karena tubuh manusia tidak memiliki mekanisme untuk mengekskresinya 8. Mineral besi didapatkan dari berbagai sumber pangan salah satunya yaitu makanan yang dikonsumsi untuk mempertahankan kadar haemoglobin. 9. Namun tidak dapat dipungkiri makanan yang dikonsumsi tidak semuanya dapat membantu, terkadang diet yang jelek seperti mengkonsumsi teh atau kopi dapat menyebabkan penyerapan zat besi terganggu 6.
Makanan atau diet belum tentu akan terpenuhinya kecukupan
mineral besi dalam tubuh ibu yang hamil 9. Maka, diperlukan tindakan
preventif yang dilakukan guna mencegah
pengurangan kadar haemoglobin selama kehamilan
seperti diberikan suplementasi tambahan mineral besi, makanan yang bercampur dengan mineral besi, edukasi mengenai
nutrisi, mengontrol infeksi yang disebabkan oleh parasit,
serta perbaikan sanitasi 5. Sehingga wanita hamil membutuhkan
vitamin dan mineral dari luar untuk kecukupan mineral penting (besi). Wanita
selama proses kehamilan setidaknya membutuhkan 1000 mg zat besi untuk ibu yang mengandung satu janin. Pembagiannya yaitu
untuk terbentuknya sel darah merah sebanyak 500 miligram – 600 miligram serta kebutuhan janin untuk bertumbuh dan perkembangan plasenta 10.
World Health Organization (WHO) merekomendasikan pemberian tablet tambah darah yang diberikan perhari sebanyak 30-60 elemental iron dan 0,4 mg asam folat. Tiga puluh (30) elemental iron setara dengan 150 mg ferrous sulfate, 90 mg ferrous fumarate atau 250 mg ferrous gluconate 5. Indonesia dalam mencegah terjadinya anemia juga mengikuti saran WHO yang tertuang dalam Permenkes Nomor 88 tahun 2014 tentang Standar Tablet Tambah Darah bagi Wanita Usia Subur dan Ibu Hamil. Permenkes tersebut juga mengatur mengenai dosis pemberian yaitu 1 tablet/hari atau jumlahnya 90 tablet bisapun lebih sesuai kebutuhan dalam proses kehamilan 11.
Mengkonsumsi suplementasi tambah darah yang mengandung zat besi terkadang memiliki dampak yang tidak diinginkan oleh ibu hamil. Kemungkin yang terjadi yaitu oksidativ stress yang menyebabkan gangguan percernaan karena mengkonsumsi zat besi dalam jumlah yang tinggi dan gangguan ketidaknyaman 12. Gangguan yang bisa terjadi seperti konstipasi, feses hitam, diare, kehilangan nafsu makan, mual, muntah dan kram di perut 10.